Bunga Oleander, jenis Tanaman hias yang beracun. Siapa yang tidak kenal bunga Oleander atau yang nama ilmiahnya Nerium olender? Jika dilihat sepintas, tanaman Olender mirip dengan bunga kamboja. baik dari segi kelopak bunganya,
ataupun bentuk daunya. Bedanya adalah mahkota bunga kamboja lebih tebal dan kekar. Sedangkan daun mahkota oleander lebih tipis dan lemas. Selain itu dari segi aroma, bunga kamboja memiliki aroma yang khas, sedangkan Olender tidak beraroma. Mungkin karena berasal dari jenis famili yang sama yaituApocynaceae, sehingga kedua tanaman ini meski berbeda genus tapi memiliki kemiripan yang dapat di deteksi kekerabatannya.
Tanaman Oleander sangat disukai oleh pencinta tanaman hias dan bonsai. Bonsai oleander bahkan dihargai sangat mahal. Keindahan tanaman oleander sangat mempesona sehingga terkadang para pencinta tanaman hias lupa kalau tanaman ini beracun. Racun bunga oleander tersebar diseluruh bagian tanaman dan terkandung dalam getahnya. Baik itu bunga, batang, daun ataupun akar. Ada beberapa jenis racun yang terdapat didalam tanaman hias Oleander, yaitu oleandrin dan neriine. Kedua jenis racun ini berasal dari cardiac glycoside. Cardiak glyciside adalah suatu zat beracun yang dapat menyebabkan perlambatan denyut jantung dan gagal jantung. Selain kedua jenis racun diatas, tanaman oleander juga mengandung racunrosagenin pada kulit batangnya. Racun Rosagenin memiliki daya kerja seperti strychnine. Efek samping yang ditimbulkannya antara lain adalah mual dan muntah, sakit perut dan diare, mata menjadi kabur, denyut jantung melambat, koma yang semuanya dapat berakhir pada kematian.
Karena tanaman hias oleander memiliki efek racun yang mematikan, maka sebaiknya tidak ditanam ditempat yang mudah dijangkau oleh anak-anak dan harus ekstra hati-hati dalam merawat dan memeliharanya. Sedikit saja racun tersebut bersentuhan dengan kulit yang terluka akan menyebabkan kelumpuhan.